Kamis, 06 November 2014

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROTEKNIK PERCOBAAN III PREPARAT SEGAR MITOSIS



I.       PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Preparat pejetan atau yang disebut dengan squash preparation merupakan preparat yang dibuat dengan cara memejet sebuah objek diatas gelas objek atau kaca preparat dengan menggunakan ibu jari. Preparat pejetan biasanya digunakan untuk melihat proses mitosis pada akar Allium ascalonicum.
Mitosis adalah pembelahan sel yang terjadi secara tidak langsung. Hal ini dikarenakan pada pembelahan sel secara mitosis terdapat adanya tahapan-tahapan tertentu. Tahapan-tahapan (fase-fase) yang terdapat pada pembelahan mitosis ini meliputi: profase, metafase, anafase, dan telofase. Sel paling banyak dijumpai pada bagian akar yaitu ujung akar. Pada mitosis, bahan inti sel terbagi sedemikian rupa sehingga dari satu sel dihasilkan dua buah sel anakan. Mitosis merupakan alat untuk duplikasi dan pemisahan (pada anafase) kromosom. Biasanya, mitosis diikuti dengan pembelahan sel yang disebut dengan sitokenesis dimana sel akan terpisah menjadi dua oleh karena mitosis merupakan peristiwa yang penting bagi kelangsungan hidup suatu organisme, dalam hal ini adalah tanaman dan juga dapat bermanfaat untuk berbagai hal. Misalnya untuk melakukan sebuah penelitian sehubungan dengan pertumbuhan serta perkembangan tanaman.
Mitosis terjadi di dalam sel somatik yang bersifat meristematik, yaitu sel-sel yang hidup terutama sel-sel yang sedang tumbuh (ujung akar dan ujung batang). Proses pembelahan secara mitosis menghasilkan dua sel anak yang identik dan bertujuan untuk mempertahankan pasangan kromosom yang sama melalui pembelahan inti secara berturut-turut.
Mitosis pada tumbuhan terjadi selama mulai dari 30 menit sampai beberapa jam dan merupakan bagian dari suatu proses yang berputar dan terus-menerus. Digunakan akar bawang bombay (Allium ascalonicum) karena jaringan akar bawang bombay (Allium ascalonicum) merupaskan jaringan yang mudah ditelaah untuk pengamatan mitosis.
Berdasarkan hal diatas maka dilakukan praktikum untuk mengetahui proses mitosis pada ujung akar Bombay.

B.     Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada  praktikum preparat segar mitosis adalah yaitu Bagaimana mengamati tahapan-tahapan dalam proses pembelahan mitosis ?
C.   Tujuan Praktikum
Tujuan pada praktikum preparat segar mitosis adalah yaitu untuk  mengamati tahapan-tahapan dalam proses pemmbelahan mitosis.
D.    Manfaat Praktikum
Manfaat yang dapat diperoleh pada praktikum preparat segar mitosis adalah yaitu dapat mengamati tahapan-tahapan dalam proses pembelahan mitosis.


II.    TINJAUAN PUSTAKA
Langkah pertama dalam menyiapkan materi segar untuk pengamatan mikroskopis adalah fiksasi. Fiksasi juga merupakan langkah awal yang penting dalam membuat sediaan utuh maupun sediaan sayatan. Tujuan fiksasi adalah menghentikan proses metabolisme secara cepat, mencegah kerusakan jaringan, mengawetkan komponen-komponen sitologis dan histologis, mengawetkan keadaan sebenarnya, mengeraskan materi-materi yang lembek sehingga  akan terjadi koagulasi protoplasma maupun elemen-elemen di dalam protoplasma, jaringan dapat diwarnai sehingga bagian-bagian dari jaringan dapat mudah dikenali. Secara ringkas fiksasi terdiri dari dua proses yang jelas, yaitu mematikan dan menetapkan (Gunarso,1986).
Ada beberapa perbedaan diantara mitosis dan meiosis.  Perbedaan pertama adalah ketika mitosis pembagian materi genetik dibagi merata ke dalam dua sel anak, sedangkan meiosis mengalami reduksi.  Jika suatu organisme memiliki dua kromosom di dalam selnya, hasil dari pembelahan mitosisnya adalah dua sel dengan dua kromosom yang sama.  Tetapi dalam pembelahan meiosisnya, hasilnya adalah empat sel dengan kromosom setengah dari sel induknya.  Perbedaan kedua yaitu mitosis terjadi pada pembelahan sel-sel somatik, sedangkan meiosis terjadi pada sel germinal (Sadava 1992). 
Mitosis adalah proses pembelahan kromosom pada sel eukariotik yang secara konvesional dibagi menjadi lima tahapan: profase, prometafase, metafase, anafase, dan telofase.  Mitosis mempertahankan jumlah kromosom anakan dengan cara mengalokasikan kromosom yang di replikasikan secara sama ke masing-masing nukleus anak (Campbell dkk, 2009).
Tumbuhan pada masa awal perkembangan mengalami pertumbuhan sangat banyak, tumbuhan  mengalami pembelahan sel secara tidak langsung yang disebut juga dengan mitosis. Mitosis adalah pembelahan duplikasi dimana sel memproduksi dirinya sendiri dengan jumlah kromosom sel induk. Mitosis mempertahankan pasangan kromosom yang sama melalui pembelahan inti dari sel somatis secara berturut turut. Peristiwa ini terjadi bersama-sama dengan pembelahan sitoplasma dan bahan-bahan di luar inti sel dan memiliki peran penting dalam pertumbuhan dan perkembangan hampir semua organisme. mitosis memiliki beberapa tahapan meliputi profase metafase, anafase, dan telofase (Budipramana, 1992).
Akar bawang dipilih sebagai bahan praktikum karena sel-selnya aktif membelah.  Untuk mengamati pembelahan sel secara mitosis diperlukan bagian yang aktif membelah, yaitu sel-sel yang berasal dari jaringan meristem.  Ujung akar dan ujung tunas adalah bahan yang paling sesuai untuk mengamati mitosis (Evert, 2006).






DAFTAR PUSTAKA
Budipramana, Lukas, 1992, Mikroteknik dan Pembuatan Peraga Biologi, Surabaya, Unesa Press.

Campbell, N.A., J.B. Reece, L.G. Mitchell. 2009. Biology, Eight Editio,. Pearson Benjamin Cummings, San Francisco

Evert, Ray F, 2006, Esau’s Plant Anatomy, Third Edition, John Wiley & Sons, Inc. New Jersey

Gunarso W, 1986, Pengaruh Dua Jenis Cairan Fiksatif  yang Berbeda pada Pembuatan Preparat dari Jaringan Hewan Dalam Metoda Mikroteknik Parafin, IPB Press, Bogor

Sadava, David E, 1993, Cell Biology Organelle Structure and Function, Jones and Bartlett Publishers International














III. METODE PRAKTIKUM
A.      Waktu dan Tempat
Praktikum Preparat Segar Mitosis dilaksanakan pada hari Kamis, 8 November 2012 pada pukul 15.30 – 18.00 WITA. Bertempat di Laboratorium Botani Fakultas MIPA, Universitas Haluoleo Kendari.
B.       Alat dan Bahan
Alat yang digunakan pada praktikum Preparat Segar Mitosis dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Alat dan kegunaannya pada praktikum Preparat Segar Mitosis
No
Nama Alat
Kegunaan
1
Kaca Objek
Untuk tempat meletakan preparat yang dibuat
2
Tabung film hitam
Untuk tempat mencuci akar bawang
3
Gelas arloji
Tempat meletakan akar pada saat perwarnaan
4
Cawan petri
Untuk menutup akar ketika dilakukan proses pewarnaan
5
Pipet tetes
Untuk mengambil larutan yang akan digunakan
6
Bunsen
Untuk memanaskan preparat akar yang telah dipencet (squash)
7
Pensil berkaret
Sebagai alat untuk memencet akar bawang (squash)
8
Mikroskop
Untuk mengamati preparat yang telah dibuat
9
Cutter
Untuk memotong akar bawang
10
Kaca penutup
Untuk menutup preparat




Bahan yang digunakan pada praktikum Preparat Segar Mitosis dapat dilihat pada Tabel.2
Tabel 2. Bahan serta kegunaanya pada praktikum Preparat Segar Mitosis
No
Nama Bahan
Kegunaan
1
Akar bawang Bombay
Sebagai bahan yang akan dibuat preparat
2
Larutan HCl
Sebagai larutan pada proses maserasi
3
Larutan Safranin
Sebagai bahan pewarna akar bawang
4
Air
Untuk mencuci akar bawang
5
Alkohol 70%
Untuk larutan pencuci akar bawang
6
Tissue
Untuk mengeringkan preparat
7
Gliserin
Untuk merekatkan cover glass dengan preparat

C.      Prosedur Kerja
Prosedur kerja yang dilakukan pada praktikum Preparat Segar Mitosis yaitu :
1.      Mengambil bawang bombai yang telah ditumbuhkan selama beberapa hari.
2.      Mencuci akar beberapa kali dalam air mengalir.
3.      Memotong ujung akar bawang yang telah dipilih (ujung akar utuh dan berwarna putih susu) sepanjang 1-2 cm
4.      Merendam akar bawang pada larutan Alkohol 70%  selama 1 menit
5.      Mengangkat akar bawang yang telah direndam menggunakan pinset dan di letakkan di atas tissue.
6.      Merendam akar bawang pada larutan HCl selama 1 menit.
7.      Merendam akar bawang pada larutan safranin selama 15 menit.
8.      Mengangkat akar bawang yang telah direndam dan diletakkan pada kaca objek lalu menutupnya dengan kaca penutup.
9.      Meratakan akar bawang dengan pensil berkaret dan memukulnya dengan halus.
10.  Melewatkan kaca objek yang berisi akar bawang di atas Bunsen.
11.  Meneteskan gliserin pada preparat akar bawang.
12.  Mengamati preparat yang telah dibuat dengan mikroskop.
















IV.   HASIL DAN PEMBAHASAN
A.   Hasil Pengamatan
          Hasil pengamatan preparat basah mitosis ujung akar muda bawang bombai sebagai berikut.
a
 
c
 
b
 


Keterangan:
a.       Preparat basah mitosis akar bawang bombai (Allium cepa L.)
b.      Tahapan pembelahan profase
c.       Tahapan pembelahan metafase
 
 













B. Pembahasan
Preparat segar yaitu untuk membuat preparat yang menunjukkan pembelahan mitosis dan meiosis. Bahan yg digunakan untuk mnunjukkan mitosis ujung akar sedangkan untuk  meiosis dipakai antera sebelum mikrosporogenesis.
Langkah pertama dalam menyiapkan materi segar untuk pengamatan mikroskopis adalah fiksasi. Fiksasi juga merupakan langkah awal yang penting dalam membuat sediaan utuh maupun sediaan sayatan. Tujuan fiksasi adalah menghentikan proses metabolisme secara cepat, mencegah kerusakan jaringan, mengawetkan komponen-komponen sitologis dan histologis, mengawetkan keadaan sebenarnya, mengeraskan materi-materi yang lembek sehingga  akan terjadi koagulasi protoplasma maupun elemen-elemen di dalam protoplasma, jaringan dapat diwarnai sehingga bagian-bagian dari jaringan dapat mudah dikenali.
Percobaan kali ini digunakan metode squash. Metode squash terdiri atas beberapa tahapan, yaitu tahapan persiapan, tahapan pelaksanaan, dan tahapan pengamatan. Sebelum melakukan pengamatan sel, dilakukan tahap persiapan yaitu tahap penumbuhan objek yang berupa ujung akar bawang bombay.
Tahapan pelaksanaan, meliputi pembuatan preparat dan pengamatan fase-fase mitosis di bawah mikroskop. Untuk pembuatan preparat dilakukan dengan cara mengambil potongan ujung akar bawang bombay dari botol ampul dengan pinset. Kemudian memindahkannya ke dalam gelas arloji dan menambahkan alkohol 70% dan dibiarkan selama 2 menit. Tujuan perendaman dengan alkohol adalah untuk mensterilkan objek dari kontaminan. Setelah 2 menit, alkohol 70% dihisap dengan kertas hisap kemudian menambahkan larutan HCl 1 M dan merendamnya selama 5 menit. Larutan HCl ditambahkan untuk melunakkan sel-sel dalam jaringan yang akan diamati. Setelah 5 menit, mengambil potongan akar bawang putih dari gelas arloji, memotong bagian ujung (tudung akar) dan meletakannya pada kaca benda. Langkah selanjutnya yaitu ditetesi dengan larutan acetocarmin yang berfungsi sebagai pewarna agar sel-sel mudah diamati, lalu dicacah dengan silet berkarat kemudian ditutup dengan kaca penutup. Setelah ujung akar dicacah hingga cukup hancur, ditutup menggunakan cover glass dan ditekan dengan ibu jari. Penekanan dengan ibu jari bertujuan untuk memecah dinding dan nucleus sel. Begitu pula preparat diketuk-ketuk perlahan dengan tujuan kromosom yang keluar dari sel dapat tersebar baik.
Tahap pengamatan pada  ujung sel bawang merah diamati di bawah mikroskop dan dilakukan pengamatan secara cermat unutuk menentukan tahapa mitosis apa yang terjadi pada objek.
Mitosis adalah pembelahan duplikasi dimana sel memproduksi dirinya sendiri dengan jumlah kromosom sel induk. Mitosis mempertahankan pasangan kromosom yang sama melalui pembelahan inti dari sel somatis secara berturut turut. Peristiwa ini terjadi bersama-sama dengan pembelahan sitoplasma dan bahan-bahan di luar inti sel dan memiliki peran penting dalam pertumbuhan dan perkembangan hampir semua organisme. mitosis memiliki beberapa tahapan meliputi profase metafase, anafase, dan telofase.
Mitosis dibagi menjadi empat tahapan, yaitu profase, metafase, anafase, dan telofase.  Selama profase, perubahan terjadi pada nukleus dan sitoplasma.  Nukleus benang kromatin menjadi tergulung lebih rapat, memadat menjadi kromosom terpisah yang dapat diamati dengan mikroskop cahaya, nukleoli menghilang.  Setiap kromosom terduplikasi tampak sebagai dua kromatid saudara yang identik dan bersatu.  Dalam sitoplasma, gelendong mitotik mulai terbentuk, sentrosom mulai bergerak ke arah kutub.  Selama metafase sentrosom sekarang berada pada kutub yang berlawanan dalam sel tersebut.  Kromosom berada pada sebaris bidang ekuator di tengah sel.  Anafase dimulai ketika pasangan sentromer dari setiap kromosom berpisah, yang akhirnya melepaskan kromatid saudara.  Kromatid saudara yang tadinya menyatu mulai berpisah ke arah kutub sel yang berlawanan.  Akhir anafase, kedua kutub sel memiliki jumlah kromosom yang ekuivalen dan lengkap.  Fase telofase sel baru mulai terbentuk, membran inti mulai terbentuk kembali, kromosom membuka dan membentuk kromatin kembali, Sel terbagi menjadi dua sel melalui sitokinesis.
Pembelahan mitosis terjadi pada ujung akar, yang mengalami pembelahan awal. Mitosis terjadi dalam sel somatik yang bersifat meristematik, yaitu sel-sel yang hidup terutama yang sedang tumbuh (ujung akar dan ujung batang), mitosis pada tumbuhan terjadi selama mulai dari 30 menit sampai beberapa jam dan merupakan bagian dari suatu proses yang berputar dan terus menerus. Proses mitosis ini terjadi bersama dengan pembelahan sitoplasma dan bahan-bahan di luar inti sel. Pada mitosis setiap induk yang diploid (2n) akan menghasilkan dua buah sel anakan yang masing-masing tetap diploid serta memiliki sifat keturunan yang sama dengan sel induknya.
Berdasarkan teori yang ada, pembelahan mitosis terdidi atas 4 tahapan, yaitu profase, metafase, anafase, dan telofase. Berikut ini penjelasan mengenai tahapan pembelahan mitosis beserta perbandingannya dengan yang ditemukan dari hasil pengamatan. Namun pada pengamatan yang kami lakukan tahap mitosis hanya sampai pada tahap profase dan metaphase. Profase merupakan tahap ketika sel akan membelah diri. Pada tahap ini, kromosom mula-mula terlihat sebagai benang-banang kromatin yang tipis dan pnjang. Selanjutnya benang-benang itu memendek dan menebal menjadi kromosom. Tiap-tiap benang kromosom menggandakan diri membentuk struktur simetris yang disebut kromatid. Setiap kromosom yang terduplikasi tampak sebagai dua (sepasang) kromatid yang identikdan melekat pada sentromer. Ciri utama pada fase metafase adalah terbentuknya gelendong pembelahan, gelendong pembelahan ini dibentuk oleh mikrotubula. Gelendong ini membentuk kutub-kutb pembelahan tempat sentromer mikrotubula bertumpu.



V.    PENUTUP
A.    Simpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa mitosis adalah pembelahan duplikasi dimana sel memproduksi dirinya sendiri dengan jumlah kromosom sel induk. Mitosis mempertahankan pasangan kromosom yang sama melalui pembelahan inti dari sel somatis secara berturut turut. Peristiwa ini terjadi bersama-sama dengan pembelahan sitoplasma dan bahan-bahan di luar inti sel dan memiliki peran penting dalam pertumbuhan dan perkembangan hampir semua organisme. mitosis memiliki beberapa tahapan meliputi profase metafase, anafase, dan telofase.

B.     Saran
Saran yang dapat diajukan pada praktikum kali ini yaitu agar semua praktikan untuk lebih serius lagi dalam menjalankan praktikum agar hasil yang dicapai lebih baik.







LAPORAN PRAKTIKUM MIKROTEKNIK
PERCOBAAN III
PREPARAT SEGAR MITOSIS

OLEH
NAMA                 :  SULHIJA
STAMBUK         :  F1D1 10 104
KELOMPOK      :  V (LIMA)
ASISTEN             :  SUGIRENG


JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2012

Tidak ada komentar: